Budidaya padi apung telah menjadi solusi vital bagi petani di daerah risiko banjir. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan dalam teknologi yang masih bersifat tradisional dan kurangnya optimalisasi dosis dan teknik pemupukan. Untuk mengatasi hal ini, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) telah memulai pengembangan teknologi model budidaya padi apung dengan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) di kolam Agro Edu Wisata IP2TP Sukamandi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).

Proyek pengembangan ini bertujuan untuk merancang model budidaya padi apung yang praktis dan menguntungkan sebagai alternatif teknologi di lahan rawa. Dalam pengembangan tersebut, lima model rakit diuji coba di satu lokasi, termasuk model rakit konvensional, model rakit apung termodifikasi, dan model rakit apung dengan variasi dalam sirkulasi hara. Implementasi model-model ini menunjukkan beragam pendekatan dalam memaksimalkan potensi teknologi padi apung.

Dari model-model tersebut, teknologi rakit apung dengan sirkulasi hara terbuka/alami menggunakan rakit styrofoam menarik perhatian. Metode penanaman yang serupa dengan budidaya di lahan sawah irigasi dan pemakaian pupuk NPK yang tepat menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan produktivitas. Dengan terobosan ini, kita melangkah menuju masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan lingkungan. Ayo bergabung dengan Matari Agro Indonesia dan ikuti perkembangan teknologi terkini dalam budidaya padi apung!

Matari Agro Indonesia adalah salah satu perusahaan konsultan pertanian yang paling terjangkau dan ramah petani di Indonesia. Kami menyediakan layanan konsultasi pertanian kelas atas di seluruh negeri dengan bantuan tim yang beragam dari ilmuwan, ahli operasional, dan teknologi. Jika Anda mencari pengembalian investasi yang lebih baik untuk investasi pertanian Anda, hubungi tim Matari Agro Indonesia hari ini!