Meningkatkan Efisiensi Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman melalui Teknologi DNA Marker
Pemanfaatan teknologi DNA Marker telah menjadi sorotan sebagai solusi terobosan dalam mempercepat proses perlindungan, pendaftaran, dan pelepasan varietas tanaman. Dr. Prihasto Setyanto, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, menyoroti bahwa proses pelepasan varietas tanaman seringkali memakan waktu lama karena uji keunggulan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi DNA Marker diakui sebagai langkah penting untuk memastikan keakuratan pengujian dalam ranah PVT (Perlindungan Varietas Tanaman), serta pengujian terkait pendaftaran dan pelepasan varietas tanaman.
Dr. Leli Nuryati, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PVT-PP), menegaskan bahwa adopsi teknologi modern, seperti DNA Marker, diperlukan untuk menyederhanakan proses PVT dan pendaftaran varietas tanaman sesuai dengan regulasi yang berlaku. Penggunaan uji DNA telah diatur dalam Permentan No 29 tahun 2021, terutama dalam kasus keraguan atau ketidakjelasan dalam deskripsi varietas dan informasi lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi DNA, mekanisme permohonan hak PVT dan pendaftaran varietas tanaman dapat dipercepat, sehingga diharapkan dapat mempersingkat waktu layanan secara signifikan. Selanjutnya, rencananya adalah melakukan pengujian DNA di KPS Manoko untuk meningkatkan efisiensi layanan permohonan hak PVT dan pendaftaran varietas tanaman.
Penanda molekuler DNA juga memiliki peran penting dalam memastikan kemurnian genetik dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Mereka menawarkan pendekatan identifikasi keragaman tanaman yang lebih akurat dan obyektif, dengan potensi besar untuk mendorong inovasi, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan di sektor pertanian.
Meskipun demikian, penggunaan DNA Marker tidak terlepas dari tantangan, terutama dalam pemilihan penanda, integrasi basis data, dan efektivitas biaya. Untuk mengatasi hal ini, integrasi analisis molekuler dengan protokol yang ada dan kolaborasi untuk pengembangan basis data menjadi solusi yang diusulkan.
Dalam Workshop Analisis Molekuler dalam Sistem PVT dan Pendaftaran Varietas Tanaman, peserta menyepakati bahwa pemanfaatan DNA Marker menjadi kebutuhan penting dalam mengikuti dinamika perkembangan teknologi PVT dan pendaftaran varietas tanaman. Meskipun bukan sebagai alat uji utama, penggunaan DNA Marker dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dalam proses ini. Oleh karena itu, Pusat PVTPP perlu dilengkapi dengan fasilitas uji DNA molekuler sebagai dukungan terhadap tugas dan fungsi dalam layanan permohonan hak PVT dan pendaftaran varietas tanaman.
Matari Agro Indonesia adalah salah satu perusahaan konsultan pertanian yang paling terjangkau dan ramah petani di Indonesia. Kami menyediakan layanan konsultasi pertanian kelas atas di seluruh negeri dengan bantuan tim yang beragam dari ilmuwan, ahli operasional, dan teknologi. Jika Anda mencari pengembalian investasi yang lebih baik untuk investasi pertanian Anda, hubungi tim Matari Agro Indonesia hari ini!