Follow Us:
+62822 2017 5779

Inovasi Pemupukan Padi: Mengoptimalkan Penggunaan Air Limbah Kolam Lele

Inovasi Pemupukan Padi: Mengoptimalkan Penggunaan Air Limbah Kolam Lele

Pemupukan merupakan salah satu tahapan krusial dalam budidaya padi, terutama dalam skala komersil dan luas. Jenis pupuk yang digunakan dapat bervariasi, tergantung pada kondisi lahan dan kebutuhan petani. Di antara jenis pupuk yang umum digunakan adalah organik dan nonorganik. Namun, sebuah inovasi menarik muncul ketika petani dari Kelompok Tani Sehat Glagah pada musim tanam pertama 2021/2022 mulai menggantikan pupuk kimia dengan air limbah kolam lele.

Air limbah dari kolam lele ini digunakan tidak hanya untuk pengairan lahan, tetapi juga sebagai bahan pemupukan tanaman padi. Proses ini dimulai dengan mengalirkan air kolam secara merata ke lahan yang telah disiapkan. Selanjutnya, setelah penanaman dilakukan, lahan kembali dialiri beberapa kali dengan air kolam secara merata. Meskipun proses budidaya yang dilakukan tetap sama seperti biasanya, petani tidak menggunakan pupuk kimia murni dalam proses pemupukan.

Pupuk yang digunakan dalam inovasi ini hanya berasal dari air kolam lele yang berasal dari 4 kolam berukuran 4 × 6 meter. Air tersebut ternyata cukup untuk memenuhi kebutuhan unsur hara lahan sawah seluas 2.500 meter persegi. Varietas padi yang digunakan adalah Ciherang dengan jarak tanam 25 × 25 cm.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa tanaman padi tumbuh dengan baik dengan adanya penggunaan air limbah kolam lele sebagai pupuk. Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama penyakit kresek, juga berkurang secara signifikan, sementara pertumbuhan tanaman secara vegetatif dan generatif berlangsung optimal.

Air limbah kolam lele ternyata mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, terutama nitrogen (N) dan fosfor (P). Unsur nitrogen penting untuk proses fotosintesis dan pembentukan bagian tanaman, sementara fosfor merangsang pertumbuhan akar tanaman. Meskipun memiliki bau yang kurang sedap, kandungan unsur hara seperti NH3, NO3, NO2, C-Organik, dan pH yang sebagian besar berkisar antara 7 hingga 8, menjadikan air limbah kolam lele sebagai alternatif yang efektif untuk pemupukan padi.

Inovasi ini tidaklah baru, karena sebenarnya masyarakat telah lama mengetahui manfaat air kolam ikan untuk pertumbuhan tanaman. Air yang telah mengandung nitrogen dan fosfor dari kolam ikan umumnya bermanfaat dalam merangsang pertumbuhan tanaman, terutama pada tahap awal pertumbuhan.

Matari Agro Indonesia adalah salah satu perusahaan konsultan pertanian yang paling terjangkau dan ramah petani di Indonesia. Kami menyediakan layanan konsultasi pertanian kelas atas di seluruh negeri dengan bantuan tim yang beragam dari ilmuwan, ahli operasional, dan teknologi. Jika Anda mencari pengembalian investasi yang lebih baik untuk investasi pertanian Anda, hubungi tim Matari Agro Indonesia hari ini!

Artikel Lainnya

Lihat lebih banyak