Follow Us:
+62822 2017 5779

Inovasi Luar Biasa: Mengubah Batu Bara Menjadi Pupuk Berkualitas Tinggi

Inovasi Luar Biasa: Mengubah Batu Bara Menjadi Pupuk Berkualitas Tinggi

Selama ini, batu bara dikenal sebagai sumber utama bahan bakar, namun sedikit yang menyadari potensi besar dari batu bara sebagai bahan baku pupuk tanaman. Pupuk yang dihasilkan dari batu bara mampu tidak hanya memperbaiki kualitas lahan, tetapi juga meningkatkan produksi padi dan komoditas pertanian lainnya.

Kandungan kimia dalam batu bara, seperti kadar karbon yang tinggi mencapai 69%, hidrogen 5,5%, oksigen 25%, nitrogen 0,5%, difosfor pentaoksida 0,04%, dan kalium oksida 36%, menjadikannya sebagai bahan baku yang kaya akan unsur hara. Khususnya, batu bara muda memiliki potensi untuk meningkatkan kandungan unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalsium, dan kalium dalam tanah.

Proses pengolahan batu bara menjadi pupuk dimulai dengan pemilihan jenis batu bara yang masih muda. Batu bara yang masih muda cenderung memiliki kadar sulfur dan air yang tinggi, sehingga tidak ideal untuk digunakan sebagai bahan bakar. Namun, karakteristik ini menjadikannya berpotensi untuk diolah menjadi pupuk. Berbagai bahan baku seperti asam humat batu bara muda, zeolit, dolomit, tepung tulang, tepung darah, batuan fosfat alam, urine sapi, dan air kelapa digunakan dalam proses pembuatan pupuk dari batu bara.

Langkah pertama dalam mengolah batu bara menjadi pupuk adalah dengan membuat asam humat. Proses ini melibatkan rendaman batu bara dalam larutan NaOH, diikuti dengan pengendapan dan penyaringan hingga diperoleh asam humat yang kemudian dihaluskan. Selain itu, bahan baku seperti tepung darah dan tepung tulang juga diolah melalui proses pemanasan, penggilingan, dan pengeringan.

Setelah semua bahan baku disiapkan, langkah terakhir adalah mencampurkan semua bahan dan menambahkan air kelapa untuk membentuk adonan pupuk. Adonan kemudian dibentuk menjadi granul secara manual dan dikeringkan menggunakan oven atau sinar matahari. Pupuk yang telah kering kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk disebarkan ke petani.

Dengan memanfaatkan inovasi ini, tidak hanya memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang berlimpah, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Transformasi batu bara menjadi pupuk berkualitas tinggi merupakan salah satu langkah menuju pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Bahan baku:

  1. Asam humat batu bara muda
  2. Zeolit
  3. Dolomit
  4. Tepung tulang
  5. Tepung darah
  6. Batuan fosfat alam
  7. Urine sapi
  8. Air kelapa

Cara membuat asam humat:

  1. Siapkan 50 kg batu bara dan 1 liter NaOH, rendam dalam 100 liter air, aduk selama 30 menit dan diamkan selama 24 jam. Setelah itu, diamkan kembali selama 24 jam hingga asam humat mengendap di dasar.

  2. Peras untuk mengambil cairan asam humat dan buang ampas atau gunakan ampas untuk membuat briket.

  3. Tambahkan 1 liter bahan kimia asam klorida untuk mengambil ekstrak di dalam endapan, biarkan kembali selama 24 jam.

  4. Saring dengan kain, lalu jemur hingga kering. Setelah kering, haluskan asam humat.

Membuat tepung darah:

  1. Masukkan 40 liter darah sapi dan garam ke penggorengan.

  2. Panaskan sambil diaduk terus-menerus sampai membentuk gumpalan dan kering. Angkat dan jemur sampai kering.

  3. Tumbuk hingga halus.

Membuat tepung tulang:

  1. Bakar 20 kg tulang sapi di atas api sampai berbentuk seperti arang.

  2. Dinginkan terlebih dahulu sebelum ditumbuk halus hingga menjadi tepung.

Cara membuat pupuk batu bara:

  1. Campurkan semua bahan, kemudian tambahkan air kelapa lalu aduk hingga rata.

  2. Bentuk granul adonan dengan cara manual, yakni diayak.

  3. Masukkan butiran pupuk ke oven bersuhu 40C dan sebagian dijemur di bawah sinar matahari.

  4. Masukkan pupuk yang sudah kering ke kantong plastik.

Matari Agro Indonesia adalah salah satu perusahaan konsultan pertanian yang paling terjangkau dan ramah petani di Indonesia. Kami menyediakan layanan konsultasi pertanian kelas atas di seluruh negeri dengan bantuan tim yang beragam dari ilmuwan, ahli operasional, dan teknologi. Jika Anda mencari pengembalian investasi yang lebih baik untuk investasi pertanian Anda, hubungi tim Matari Agro Indonesia hari ini!

Artikel Lainnya

Lihat lebih banyak